1 Rambu Solo'. Rambu Solo' merupakan tradisi pemakaman ala Suku Toraja yang dilakukan untuk menghormati sekaligus menghantarkan arwah menuju alam akhirat melalui serangkaian ritual dan doa. Ritual yang dilakukan berupa pertunjukan seni, adu kerbau, hingga mengantarkan jenazah. Tradisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan A Nilai-nilai dan Pandangan Hidup Masyarakat Toraja. Makna kehidupan ialah menjalani siklus kehidupan itu sendirinya, artinya kembali ke kehidupan semula yang nyata. Kriteria yang menentukan skala prioritas nilai-nilai adalah nilai dasar itu sendiri. Tetapi rupanya nilai "kedamaian demi persekutuan" yang paling menentukan. Motifukiran pada rumah adat Toraja memiliki berbagai bentuk, mulai dari motif tumbuhan, hewan, geometri, benda langit, hingga cerita rakyat. Hal ini untuk menggambarkan makna dan filosofi hidup masyarakat Toraja yang taqwa kepada sang pencipta serta nasihat untuk hidup rukun denngan tetangga dan keluarga. Sumber: Bing CeritaRakyat Landorundun Dari Toraja LANDORUNDUN Den misa' pia baine maballo disanga Landorundun digente' duka Manggoana. Ia te Landorundun dadi dao rampe matampu'na buntu sesean. Ambe'na disanga Salogang to lu dio mai Seko, na ia tu indo'na disanga Patodenmanik lu dao mai Napo. Ia tonna dadimo tu landorundun ia tu indo'na disangaimi Lambe'susu. Daricerita sang pemburu inilah kemudian lahir tradisi ma' nene' dan berlangsung hingga saat ini. Bagi masyarakat Toraja ma' nene' mempunyai dua makna dalam pengartiannya. Pertama, seperti keyakinan orang Toraja pada umumnya, istilah ma' nene' dipahami dari kata nene' alias "nenek" atau leluhur/orang yang sudah tua. Informasilengkap tentang rumah adat Toraja / Tongkonan disertai dengan gambar dan penjelasan. Simak di sini. Langsung ke isi. Menu. Umum; hewan, geometri, benda-benda langit, hingga cerita rakyat yang mana setiap motifnya memiliki makna dan filosofi hidup suku Toraja, seperti ketaqwaan kepada sang pencipta dan nasehat untuk hidup rukun dan Berikutgunung-gunung yang mempunyai cerita mistiknya tertentu. 1. Gunung Salak. Gunung Salak ada di wilayah Sukabumi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gunung ini jadi benar-benar akrab dalam telinga warga Indonesia karena jadi lokasi jatuhnya pesawat pada 2012 lalu yang makan 45 korban wafat. UkiranToraja memiliki motif beragam. Dari motif hewan yang disakralkan, tumbuhan, peralatan rumah tangga sampai benda-benda langit juga turut menjadi bahan untuk motif ukiran suku ini. Ukiran Toraja ini terinspirasi dari berbagai macam hal, seperti cerita-cerita rakyat suku Toraja, benda-benda angkasa, hewan seperti kerbau dan babi, tumbuhan, dll. gsnUNt. Abstract Toraja adalah salah satu suku yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Penduduknya yang berjumlah sekitar jiwa masih tinggal di Kabupaten Toraja Induk dan Kabupaten Toraja Utara. Umumnya, penduduk ini menganut agama Kristen, sebagian lagi memeluk agama Islam, serta sebagiannya lagi masih ada yang menganut kepercayaan animisme yang dikenal dengan Aluk To Dolo. Kepercayaan Aluk To Dolo inilah yang mendasari pelaksanaan berbagai upacara yang memerlukan persembahan hewan kurban dalam jumlah nominal tinggi dalam kehidupan masyarakat ini memaparkan nilai budaya dalam Cerita Rakyat Toraja. Nilai budaya yang menonjol dalam Cerita Rakyat Toraja sebagian besar dipengaruhi oleh kepercayaan Auk To Dolo yang mencakupi hubungan manusia dengan Sang Pencipta, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya ini bertujuan menambah wawasan tentang kebudayaan Toraja yang selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman terhadap salah satu kebudayaan yang ada dan berkembang di Sulawesi Selatan. Cerita rakyat toraja tentang hewan dan manusia adalah kisah cerita rakyat dari toraja sulawesi selatan tentang seorang anak bernama Tulang didi dan Ayam jantan rakyat tana toraja yang dipublikasikan blog fiksi ini bukanlah cerita rakyat toraja yang singkat atau dongeng pendek tetapi dongeng cerita rakyat toraja dalam bahasa indonesia menceritakan mengenai anak pembawa keberuntungan yang cerita rakyat dari toraja beberapa waktu yang lalu cerita rakyat toraja lakipadada telah dipublikasikan blog fiksi ini. Dan untuk kali ini judul cerita rakyat toraja tulang didi' dan ayam jantan yang akan disajikan kepada kisah dalam contoh cerita rakyat toraja tentang hewan dan manusia. Untuk lebih jelasnya cerita rakyat suku toraja dari sulawesi selatan, disimak saja dongeng dan cerita rakyat toraja tulang didi' dibawah iniTulang Didi dan Ayam Jantan AjaibDikisahakan dalan cerita rakyat orang toraja, Pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang bernama Dopang dan Bangun. Ketika itu Bangun sang istri sedang hamil tua, selama masa hamil dia suka memakan telur sang bayi pun lahir, pasangan Dopang dan Bangun memiliki bayi laki-laki yang sehat. Mereka memberi nama bayi laki-laki tersebut yaitu Tulang Didi. Dukun yang membantu proses kelahiran itu, melihat sesuatu yang aneh dengan bayi Tulang Dukun seperti melihat keajaiban pada bayi tersebut."Anak kalian yang masih bayi ini kelak akan membawa keberuntungan, bukan hanya untuk kalian berdua tetapi juga seluruh rakyat Toraja," ucap dukun itu, dalam cerita rakyat yang berasal dari torajaCerita Tulang Didi yang akan membawa kemakmuran rakyat Tana Toraja pun, tersebar luas. Semua warga suku toraja gembira mendengarnya. Mereka semua membicarakan tentang Tulang selalu saja ada orang-orang tertentu yang malah dengki, mendengar kabar baik tentang kelahairan anak yang akan membawa keberuntungan bagi rakyat Tana yang benci itu kemudian menyebarkan fitnah, bahwa Tulang Didi kelak akan menyebabkan datangnya musibah kepada seluruh suku Toraja. Sepertinya banyak warga yang percaya mendengar fitnah warga mulai ribut mendengar hal buruk itu dan langsung mendatangi keluarga Dopang."Hai Dopang, ketahuilah anakmu kelak akan membawa musibah bagi suku ini, maka kami meminta kamu untuk membuang anakmu," ucap para warga dalam cerita rakyat tana pun berpikir keras menghadapi masalah yang tidak terduga ini."Baiklah...jika kalian memaksa seperti itu aku tidak hanya akan membuang anakku tetapi juga akan membunuhnya, hanya saja anak ini masih bayi nanti jika umurnya sudah 12 tahun aku akan membunuhnya di hutan sana," ucap Dopang dalam dongeng dan cerita rakyat dari toraja sulawesi itu Dopang dan istrinya Bangun pun masuk kedalam rumah. Lalu Bangun mulai bertanya kepada suaminya,"Bang, kamu tidak serius kan? Mau membunuh anak kita ketika 12 tahun?"Dopang kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Bangun.....Kasih Sayang Seorang Ayah Kepada Anaknya tulang didiWaktu cepat berlalu, Tulang Didi sudah menginjak usia 12 tahun. Waktu yang telah ditentukan pun tiba, pagi itu Dopang sudah bersiap membawa Tulang Didi ke tengah sangat sedih berpisah dengan anaknya, Tulang Didi pun juga tidak mengerti kenapa ayahnya mengajak ke hutan dan ibunya masih anak-anak, Tulang Didi tidak hanya bisa bermain. Ayahnya sejak lama mengajarkan Tulang Didi cara bercocok dan Tulang Didi berjalan masuk ke dalam hutan, dia sengaja masuk ke dalam hutan yang lebat dan sangat jauh dari kampungnya. Setelah sampai di tempat tujuan mereka pun mulai malam telah tiba, mereka oun mulai makan ayam panggang di dalam gua yang ditempatinya saat Dopang mulai bercerita kepada anaknya,"Nah sekarang ayah akan menceritakan tujuan kita kemari." Dopang pun mulai menceritakan semua yang terjadi, Tulang Didi pun mendengarkan dengan seksama."Tentunya ayah tidak mungkin membunuhmu, ayah sengaja membawa seekor ayam untuk membuat parang itu terdapat bercak darah, ayah akan bilang ke warga kampung bahwa itu darahmu. Gua ini sudah ayah siapkan sejak lama untukmu," ucap Dopang. yang dikisahkan dalam dongeng dan cerita rakyat yang berasal dari toraja sulawesi selatanDopang meninggalkan Tulang Didi sendirian dan memberitahukan kepada Tulang Didi untuk pulang setelah 5 tahun. Sesampainya di rumah, Dopang pun memanggil para warga dan menunjukkan parang yang berlumuran itu di hutan, Tulang Didi mulai menjalani hidup seorang diri. Dia pun segera bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain bercocok tanam dia juga berburu hewan-hewan di kampung, setelah ditinggal Tulang Didi terjadi bencana gagal panen akibat diserang oleh hama hanya hama tikus, kekeringan juga melanda kampung tersebut akibatnya banyak sawah yang padinya mati karena kurang terjadi silih berganti selama bertahun-tahun Tulang Didi dan Ayam Jantan AjaibKisah cerita selanjutnya dalam cerita rakyat toraja tentang hewan dan manusia. Pagi itu, seperti biasanya Tulang Didi bangun pagi-pagi sekali, tetapi ada biasanya dia mendengar suara ayam jantan berkokok. Tulang Didi langsung keluar gua dan melihat ayam jantan di depan gua."Wah ayam yang sangat bagus,"ucap Tulang ayam tersebut berbicara"Terima kasih tapi aku lapar sekali., Apa kamu masih punya makanan?""Hey kamu bisa bicara?"tanya Tulang Didi dengan heran."Apa kamu tidak dengar, cepat aku lapar sekali" Kata ayam Didi yang masih merasa heran, segera memberikan makanan kepada ayam jantan ayam jantan selesai makan, dia pun menceritakan jika dia adalah pengawas hutan tersebut dan dia juga mengetahui alasan Tulang Didi berada di hutan ayam jantan itu sudah mengawasi Tulang Didi dari awal, serta akan mengantarkannya kembali ke kampung halamannya karena Tulang Didi akan genap berusia 17 tahun. Ayam jantan itu juga menceritakan tentang kampungnya yang dilanda bencana selama hal tersebut Tulang Didi meminta untuk mengajaknya pulang, namun ayam jantan melarang untuk pergi karena masih kurang sebulan lagi dia diperbolehkan pulang ke Didi dan Ayam Jantan Ajaib kembali ke kampung halamanSelanjutnya dalam legenda cerita rakyat orang toraja. Tulang Didi akhirnya memiliki teman ayam jantan yang bisa berbicara, dia pun bahagia dan tidak merasa kesepian bulan kemudian, Tulang Didi genap berusia 17 tahun. Sudah saatnya dia pulang ke sampai dikampung dia pun terkejut melihat kampungnya yang kering dan sudah lama sekali tidak ada hujan yang mulai terjadi ketika Tulang Didi berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba saja muncul awan hitam dan petir yang menyambar kesana lama kemudian hujan deras mulai turun, Tulang Didi akhirnya dapat bertemu dengan kedua orangtuanya setelah berpisah selama 5 masuk kedalam rumah, Tulang Didi mulai menceritakan selama dia berada di gua dan tidak lupa juga bercerita tentang ayam tersebut."Terima kasih ayam, kamu sudah menjaga putraku selama ini,"ucap Dopang dalam cerita rakyat toraja tentang hewan dan jantan menjawab,"Hehehe...tidak perlu sungkan, anakmu ditakdirkan membawa kemakmuran di kampung ini lagi pula aku sekarang lapar.""Ibu hanya memiliki makanan seperti ini, lihatlah kampung kita sudah bertahun-tahun kesulitan pangan, Hujan pun baru turun saat kedatanganmu," kata Bangun ibu tulang didi'.Keesokan harinya, pagi hari itu seluruh warga kampung terkejut, melihat kampung mereka yang kekeringan berubah menjadi subur. Dopang mulai memanggil seluruh warga kampung agar berkumpul di depan rumahnya."Saudara-saudara lihatlah kampung kita kembali menjadi subur, sesungguhnya apa yang dikatakan dukun beranak dahulu itu benar bahwa anakku akan membawa kemakmuran bagi kampung ini," ucap Dopang kepada warga kampung dalam cerita rakyat toraja dalam bahasa saat itu warga mulai meminta maaf dan memberitahukan jika dia yang menyebarkan fitnah kepada Tulang Didi. Dopang yang mendengar hal itu, langsung memaafkan warga Tulang Didi dan Ayam Jantan AjaibPada sebuah malam bulan purnama yang bersinar terang, ayam jantan mulai berpisah dengan Tulang Didi karena tugasnya sudah selesai."Tulang Didi saatnya kita berpisah, aku akan pergi ke bulan untuk tugas yang baru," kata ayam Didi yang mendengar mulai bersedih dan berkata,"Tapi ayam jantan jangan tinggalkan aku, aku sangat sedih kamu sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri."Ayam jantan pun menjawab,"Sudah tidak perlu sedih, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan jika kamu rindu padaku lihatlah bulan purnama, kamu akan melihat keberadaanku."Ayam jantan mulai terbang ke arah bulan purnama diiringi tangisan Tulang Didi. Sejak saat itu setiap kali bulan purnama tiba, Tulang Didi, ayah dan ibunya serta warga kampung selalu melihat ke arah bulan untuk melihat keberadaan ayam rakyat toraja dan pesan moralnyaPesan moral dalam cerita rakyat toraja dalam bahasa indonesia iniKasih sayang ibu dan ayah kepada anaknya, walaupun bagaimanapun dia akan berusah melidungi adalah perbuatan yang tidak baik, karena fitnah dapat merugikan, seperti fitnah dalam dongeng Tulang Didi dan Ayam Jantan Ajaib, membawa malapetakan bagi semua warga kampung