Minyakikan ternyata juga baik untuk mengatasi masalah syaraf tulang belakang, vitamin minyak ikan memiliki efek anti inflamasi yang baik dan mencegah kerusakan syaraf. Dosis harian untuk vitamin minyak ikan pada saraf tubuh atau tulang belakang adalah 2400 - 5400 mg/ hari.
EstimasiBiaya Terapi Tulang Belakang di Jakarta. Lamina Pain And Spine Center. Terapi Tulang Belakang. Pancoran, Jakarta. 205 pasien sudah buat janji di rumah sakit ini. Biaya mulai dari. Rp2.500.000. Buat Janji.
Sekolahkedokteran Yale, salah satu sekolah kedokteran terbaik di dunia, mengklaim pencapaian yang mencakup demonstrasi pertama dari remisi dasar molekuler, identifikasi dasar molekuler untuk nyeri setelah cedera saraf, dan penelitian pertama tentang transplantasi pembentuk mielin. sel ke sumsum tulang belakang yang terluka. Baca juga:
Menurutdokter tulang, sit up yang benar justru baik untuk tulang belakang. Konsultan tulang belakang dari RS Fatmawati, Dr dr Luthfi Gatam SpOT (K)-Spine mengatakan bahwa sit up berguna untuk memperkuat otot-otot perut. Kekuatan otot perut dibutuhkan untuk menahan isi perut agar tidak maju, alias membuncit ke arah depan.
JakartaSpine Clinic memberikan penanganan terbaik dan terpadu terhadap berbagai permasalahan tulang belakang yang dapat ditandai dengan adanya berbagai gejala, seperti nyeri leher, punggung, maupun pinggang yang bersifat lokal atau menjalar ke bagian tubuh lainnya.
MayapadaHospital Jakarta Selatan. Operasi Tulang Belakang. Cilandak, Jakarta. 8,8rb pasien sudah buat janji di rumah sakit ini. Biaya mulai dari. Rp30.810.000.
Dapatkanestimasi biaya untuk Operasi Tulang Belakang pada pilihan rumah sakit dan dokter terbaik. Tim ahli medis kami siap memandu Anda memilih tindakan Operasi Tulang Belakang yang paling tepat. Operasi tulang belakang merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan pada tulang belakang, yang biasanya bertujuan untuk mengobati nyeri tulang
Memilikimassa tulang yang rendah, perubahan struktur tulang, risiko tinggi rapuh, kecenderungan untuk pecah. Banyak dokter menyebut osteoporosis "pembunuh yang tenang", karena selama beberapa tahun itu tidak memanifestasikan dirinya dengan cara apa pun, yaitu tidak ada gejala.
1Xm6. Jenis ini terjadi akibat seseorang memiliki spondilolisis sebelumnya. Ketika ada fraktur, tulang belakang akan melemah dan bisa bergeser sewaktu-waktu. Spondilolistesis degeneratif Tipe ini terjadi umumnya pada lanjut usia lansia karena penuaan membuat cakram yang melindungi tulang belakang kehilangan air sehingga tulang belakang bisa bergeser dari tempatnya. Selain itu, ada pula jenis tulang belakang bergeser yang cukup langka, di antaranya karena cedera traumatis, adanya penyakit osteoporosis atau tumor patologis, dan akibat operasi bedah pada tulang belakang. Seberapa umumkah penyakit ini? Spondylolisthesis atau spondilolistesis adalah kelainan tulang belakang yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Pada anak dan remaja, bergesernya tulang belakang biasanya terjadi selama periode pertumbuhan tulang. Sementara pada orang dewasa, biasanya menyerang lansia karena faktor penuaan. Pada kebanyakan kasus, spondylolisthesis tidak menimbulkan gejala. Namun, tak jarang orang dengan spondilolistesis juga merasakan gejala, seperti Nyeri punggung bagian bawah, seperti dicubit atau ditusuk jarum. Biasanya memburuk saat Anda aktif bergerak atau ketika berdiri. Rasa nyerinya akan berkurang ketika Anda beristirahat dengan berbaring. Mati rasa atau kesemutan dari punggung bawah menyebar ke kaki. Gejala ini muncul akibat adanya tulang belakang yang menekan saraf. Otot-otot hamstring atau otot di sekitar paha bawah mengencang menegang. Punggung terasa kaku. Bila sudah parah, kadang tulang belakang yang bergeser ini bisa menyebabkan kifosis. Kifosis adalah tulang belakang bagian atas yang melengkung berlebihan ke arah depan, sehingga membuat postur tubuh membungkuk. Setiap orang sangat mungkin merasakan gejala yang berbeda-beda. Tingkat keparahannya pun dari satu orang ke orang yang lain juga berbeda. Ada pula yang merasakan gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Kapan harus periksa ke dokter? Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Terutama jika nyeri punggung terjadi secara terus-menerus, atau jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti osteoporosis atau spondilolisis. Penyebab spondylolisthesis Ada berbagai penyebab spondylolisthesis atau spondilolistesis yang mungkin Anda miliki, yaitu Cacat bawaan lahir, karena tulang belakang yang tidak terbentuk secara sempurna saat masih dalam kandungan. Ketika bertambah usia, tulang belakang bisa bergeser akibat aktivitas tertentu, contohnya pesenam dan angkat besi. Sendi pada tulang belakang aus atau meradang. Ini biasanya sering terjadi pada lansia atau mengalami trauma mendadak pada tulang belakang, contohnya patah tulang. Kelainan tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh adanya tumor pada tulang belakang. Faktor risiko spondylolisthesis Risiko bergesernya tulang belakang pada setiap orang berbeda-beda. Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya spondylolisthesis atau spondilolistesis adalah Altet Anak-anak, remaja, atau orang dewasa yang berprofesi sebagai atlet seperti pesenam atau pemain sepak bola, lebih mungkin mengalami kondisi ini di kemudian hari. Genetika Orang yang mengalami jenis spondilolistesis istmik dilahirkan dengan bagian tulang belakang, yakni pars interarticularis yang lebih tipis. Kondisi ini cenderung menyebabkan patah tulang dan akhirnya bergeser. Usia Seiring bertambahnya usia, kondisi tulang belakang akan semakin melemah dan aus. Hal ini bisa menyebabkan tulang belakang bergeser, rata-rata pada usia di atas 50 tahun. Sekalipun Anda berisiko, tidak selalu pada akhirnya Anda akan terkena penyakit ini. Pasalnya, risiko bergesernya tulang belakang mungkin bisa menurun dengan tindakan pencegahan. Diagnosis dan pengobatan spondylolisthesis Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Gejala yang ditimbulkan spondylolisthesis hampir serupa dengan masalah atau gangguan tulang atau otot lainnya. Oleh karena itu, untuk memantapkan diagnosis spondilolistesis, dokter akan meminta Anda menjalani serangkaian tes kesehatan, seperti Pemeriksaan fisik Dokter akan mengecek riwayat kesehatan Anda dan keluarga dan menanyakan keluhan gejala yang Anda alami. Kemudian, dokter juga akan menanyakan aktivitas atau profesi yang dijalani, terutama yang melibatkan kekuatan fisik. Di samping itu, pemeriksaan fisik juga meliputi pengecekan gejala secara langsung, seperti Pemeriksaan area yang menimbulkan rasa nyeri. Rentang gerak yang terbatas. Kelemahan atau kejang otot yang sering terjadi. Pengamatan postur tubuh dan gaya berjalan Anda. Pada beberapa kasus, ada pasien yang juga mengalami kesulitan untuk berjalan karena otot sekitar paha terasa kaku. Tes pencitraan Tes ini dilakukan untuk memastikan apakah Anda mengalami spondilolisis atau spondilolistesis. Beberapa tes pencitraan yang biasanya dijalankan, meliputi X-ray Tes ini memberikan gambaran struktur kepadatan tulang, fraktur, maupun ketidaksejajaran tulang belakang. Jika hasilnya menunjukkan adanya fraktur pada pars interarticularis melebar dan tulang belakang bergeser ke depan, ini bisa menjadi indikasi spondylolisthesis. CT scan Sama seperti X-ray, tes kesehatan ini juga bisa memperlihatkan kondisi tulang belakang. Hanya saja, CT scan biasanya jauh lebih detail ketimbang X-ray biasa. MRI Tes kesehatan ini dapat memberikan gambaran kerusakan pada intervertebralis di antara tulang belakang dan bergesernya tulang belakang dari posisi sebenarnya. Setelah tes diagnosis dilakukan, dokter akan memberikan nilai spondylolisthesis yang Anda miliki, seperti Tingkat rendah Tingkat I dan Tingkat II Pada tingkat ini, Anda tidak perlu menjalani operasi pembedahan. Kebanyakan kasus ini terjadi pada remaja dengan spondylolisthesis istmic dan di hampir semua kasus spondylolisthesis degeneratif. Tingkat tinggi Tingkat III dan Tingkat IV Pada tingkat ini, Anda memerlukan operasi pembedahan karena rasa nyeri yang kadang tidak tertahankan atau hilang dengan pengobatan biasa. Apa saja cara mengobati spondylolisthesis? Pengobatan spondylolisthesis biasanya ditentukan berdasarkan hasil penilaian setelah tes diagnosis dilakukan. Berikut ini cara untuk mengobati spondilolistesis adalah Pengobatan tanpa operasi Perawatan awal untuk masalah bergesernya tulang belakang tanpa proses pembedahan, meliputi Mengistirahatkan tubuh dari berbagai macam aktivitas, mulai dari membungkuk, mengangkat, atau melakukan gerakan-gerakan olahraga tertentu. Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen. Bila tidak efektif, dokter akan menaikkan dosis atau mengganti dengan obat yang lebih kuat efeknya dalam meredakan nyeri. Mendapatkan suntikan kortikosteroid di sekitar saraf yang tertekan atau di bagian tengah tulang belakang. Ini dilakukan jika Anda mengalami nyeri, mati rasa, atau kesemutan di kaki. Terapi fisik Terapi fisik biasanya mengharuskan Anda untuk mengikuti fisioterapi. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan rentang gerak pada punggung bawah dan paha belakang. Biasanya, terapi ini berupa sekumpulan gerakan peregangan. Ada beberapa gerakan peregangan yang bisa Anda lakukan jika punya spondylolisthesis, yaitu Gerakan untuk menguatkan otot perut dan otot di sekitar lumbar Posisikan tubuh berbaring dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Kemudian, angkat sedikit kepala Anda diikuti dengan merentangkan tangan di samping tubuh dan sedikit mengangkatnya ke udara. Lakukan gerakan ini beberapa kali sambil mengatur napas. Pelvic tilt Baringkan tubuh dengan posisi telentang. Kemudian, tekuk lutut Anda dengan telapak kaki menempel lantai sambil meletakkan kedua tangan di depan dada. Lalu, angkat punggung tengah Anda sedikit ke atas dan tahan dalam beberapa detik dan kembali tempelkan punggung ke lantai. Lakukan peregangan ini beberapa kali sambil mengatur napas. Operasi spondylolisthesis Pembedahan mungkin direkomendasikan jika perawatan yang dilakukan sebelumnya tidak ampuh mengatasi gejala bergesernya tulang belakang. Namun, jenis operasi yang dipilih akan disesuaikan dengan dengan jenis spondilolistesis yang Anda miliki. Umumnya, operasi yang dilakukan adalah menyatukan tulang yang bergeser menggunakan instrumen tambahan, seperti sekrup, batang logam, potongan tulang dari bagian tubuh lainnya yang paling dekat. Sekrup dan batang logam dibiarkan terpasang secara permanen. Dalam beberapa kasus, cakram di antara tulang belakang akan diangkat dan diganti dengan cangkok tulang agar menjadi penahan antar tulang agar tetap terpisah. Pengobatan spondylolisthesis ini umumnya dapat meredakan banyak gejala spondilolistesis, terutama nyeri dan mati rasa di kaki. Ini merupakan operasi besar sehingga mengharuskan Anda untuk opname selama seminggu dan istirahat total selama berbulan-bulan, sekitar 2-6 minggu. Meski ampuh meredakan gejala, pengobatan spondilolistesis ini dapat menyebabkan efek samping diantaranya infeksi pada lokasi operasi, penggumpalan darah di kaki, kerusakan saraf, atau kelumpuhan. Perawatan di rumah untuk spondylolisthesis Selain pengobatan dokter, spondilolistesis juga memerlukan perawatan rumahan. Tindakannya melingkupi penerapan gaya hidup yang lebih sehat, seperti Mengikuti pengobatan maupun perawatan yang dianjurkan dokter secara rutin atau sesuai jadwal. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan tulang, otot, dan saraf, seperti buah, sayur, ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan. Menyesuaikan aktivitas dengan kondisi tubuh Anda. Sebagai contoh, membatasi aktivitas berat, berdiri terlalu lama, dan menghindari mengangkat benda-benda yang berat. Me;akukan olahraga yang direkomendasikan dokter maupun terapis secara rutin untuk menjaga fleksibilitas dan kekokohan tulang. Pencegahan spondylolisthesis Bergesernya tulang belakang bisa dicegah dengan beberapa tindakan. Cara untuk mencegah spondylolisthesis atau spondilolistesis antara lain Lakukan olahraga teratur untuk memperkuat otot-otot sekitar punggung dan perut. Jaga berat badan tetap sehat karena kelebihan berat badan bisa menyebabkan adanya tekanan besar pada punggung bagian bawah. Konsumsi makanan yang menyehatkan tulang, yakni yang mengandung vitamin D, fosfor, dan kalsium. Anda bisa mendapatkannya dari bayam, susu sapi atau yogurt, kacang-kacangan, dan ikan. Di samping itu, imbangi dengan rutin konsumsi buah dan sayur. Pada orang yang berisiko, jangan ragu untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter ortopedi, agar spondylolisthesis bisa dicegah.
Spondylolisthesis merupakan kondisi di mana tulang belakang bergeser dari posisi normalnya. Jika derajatnya ringan, spondylolisthesis biasanya tidak menimbulkan keluhan atau gejala. Namun, jika parah, kondisi ini perlu segera ditangani karena dapat menyebabkan kelumpuhan. Spondylolisthesis paling sering terjadi di tulang belakang bagian bawah, tetapi juga bisa terjadi di bagian lainnya dari tulang belakang. Pergeseran tulang belakang yang bersifat ringan umumnya tidak menimbulkan keluhan atau gangguan yang berat, dan bisa diatasi dengan latihan fisik dan olahraga rutin. Namun, pada kasus spondylolisthesis yang berat, gejala yang mengganggu bisa timbul, seperti nyeri punggung, otot punggung kaku, kesemutan atau mati rasa di punggung bagian bawah yang menjalar hingga kaki, serta kelemahan atau kelumpuhan pada tungkai dan kaki. Jika dibiarkan tanpa penanganan, spondylolisthesis yang parah dapat menyebabkan komplikasi berupa penyempitan ruas tulang belakang stenosis spinal dan saraf terjepit. Kenali Berbagai Penyebab Spondylolisthesis Spondylolisthesis dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tersebut antara lain 1. Penyakit degeneratif Spondylolisthesis akibat penyakit degeneratif, seperti arthritis dan osteoporosis, sering kali terjadi pada orang dewasa dan lansia. Ini karena, seiring bertambahnya usia, tulang belakang akan menjadi lebih lemah dan rapuh. Hal ini kemudian bisa membuat tulang belakang menjadi mudah cedera dan bergeser. Terkadang, pengapuran tulang juga bisa menyebabkan spondylolisthesis. 2. Cedera tulang belakang Cedera tulang belakang yang menyebabkan spondylolisthesis juga bisa terjadi akibat aktivitas fisik yang terlalu berat, olahraga, maupun kecelakaan. Selain itu, cedera tulang belakang juga bisa terjadi akibat postur tubuh yang kurang baik, misalnya sering membungkuk, atau akibat operasi pada tulang belakang. 3. Kelainan bawaan lahir Spondylolisthesis yang disebabkan oleh kelainan atau cacat bawaan lahir disebut spondylolisthesis kongenital. Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan tulang belakang tidak terbentuk dengan normal selama berada di dalam kandungan. 4. Penyakit tertentu Beberapa penyakit tertentu juga ada yang dapat merusak tulang belakang dan menyebabkan spondylolisthesis. Beberapa di antaranya adalah TB tulang belakang, tumor di tulang belakang, dan penyakit autoimun, seperti ankylosing spondylitis. Cara Menangani Spondylolisthesis Mengingat spondylolisthesis bisa disebabkan oleh banyak hal, maka kondisi tersebut perlu diperiksakan ke dokter, ya. Untuk menentukan tingkat keparahan dan penyebab terjadinya spondylolisthesis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI tulang belakang. Setelah tingkat keparahan dan penyebab spondylolisthesis pada pasien diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengatasinya, seperti Fisioterapi Fisioterapi dilakukan untuk memperbaiki posisi tulang belakang dan meringankan keluhan yang muncul akibat spondylolisthesis. Beberapa contoh fisioterapi yang bisa dilakukan adalah latihan fisik atau peregangan, dan penggunaan korset khusus. Pemberian obat-obatan Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengurangi keluhan yang muncul akibat spondylolisthesis. Dokter dapat meresepkan obat antinyeri untuk mengurangi rasa sakit, serta obat pelemas otot. Jika spondylolisthesis menyebabkan saraf terjepit dan bengkak, sehingga timbul gejala kesemutan atau mati rasa, maka dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid pada saraf tulang belakang. Operasi Operasi tulang belakang dilakukan untuk mengembalikan tulang belakang ke posisi semula. Tindakan operasi biasanya dilakukan jika spondylolisthesis tidak membaik dengan metode penanganan lainnya, termasuk spinal cord stimulation, atau ketika pergeseran tulang sudah cukup parah dan menekan saraf tulang belakang. Namun, sama seperti prosedur operasi lainnya, operasi tulang belakang juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti Infeksi Penggumpalan darah di bagian tungkai trombosis vena dalam Kesulitan menahan buang air kecil inkontinensia urine Perdarahan Mual dan kejang, akibat efek samping obat bius yang digunakan selama operasi Selain beberapa penanganan di atas, penderita spondylolisthesis juga umumnya akan disarankan untuk memperbanyak waktu istirahat, membatasi aktivitas fisik, tidak mengangkat benda yang berat, dan memberikan kompres hangat atau dingin pada punggung untuk meredakan nyeri. Spondylolisthesis yang terdiagnosis sejak dini dan segera ditangani umumnya bisa sembuh tanpa operasi. Namun, jika sudah berat, kondisi ini sering kali perlu ditangani dengan operasi. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala spondylolisthesis seperti yang disebutkan di atas, agar kondisi ini dapat segera diobati sebelum bertambah parah dan menimbulkan komplikasi.
8 Zat Gizi Makanan yang Bisa Mencegah Nyeri PunggungNyeri pada bagian punggung back pain adalah pertanda adanya masalah pada persendian, otot, tulang dan/atau saraf dari tulang belakang. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pola konsumsi. Pemenuhan nutrisi yang sesuai akan mengurangi risiko tekanan berlebih pada tulang belakang dan terhindar dari nyeri punggung. Bagaimana pola makan mempengaruhi terjadinya nyeri punggung? Nutrisi dari makanan yang kita makan akan menentukan kekuatan tulang punggung dan bagaimana tubuh merespon apabila terjadi kerusakan, biasanya dalam bentuk inflamasi, di sekitar tulang belakang. Pola makan juga menentukan berat badan dan nutrisi apa saja yang tersedia untuk meredakan kerusakan pada tulang belakang. Pada individu yang memiliki berat badan lebih, tulang belakang akan menopang berat badan lebih banyak. Akibatnya, otot tulang belakang dan persendian tulang belakang akan menerima tekanan yang besar untuk mempertahankan posisinya. Jika beban berat badan terlalu berat untuk ditahan, maka inflamasi otot dan sendi sekitar tulang belakang akan timbul dan menyebabkan rasa nyeri. Nutrisi dari makanan yang dikonsumsi akan membantu memulihkan dan menguatkan tulang belakang. Nutrisi pada makanan untuk mencegah nyeri punggung 1. Vitamin A Bersifat sebagai antioksidan yang membantu sistem imun dan mengatasi kerusakan tubuh. Makanan yang mengandung vitamin A bermanfaat untuk mencegah nyeri punggung karena dapat membantu perbaikan jaringan saat pembentukan tulang. Vitamin A dapat ditemukan pada bahan makanan daging sapi merah hati ayam susu dan olahan susu keju dan mentega telur Vitamin A juga dapat diperoleh dari proses beta karoten oleh tubuh. Beta karoten dapat ditemukan pada sayur dan buah yang berwana oranye misalnya wortel, jeruk, aprikot dan hijau gelap misalnya bayam. Namun, berbeda dengan vitamin A yang dapat menimbulkan patah tulang, beta karoten yang disimpan tidak dapat menimbulkan patah tulang. 2. Vitamin B12 Berfungsi untuk memelihara kesehatan jaringan spons pada tulang serta membantu fungsi dan pertumbuhan tulang belakang. Vitamin B12 banyak ditemukan pada daging sapi merah dan olahannya ikan susu dan olahan susu, termasuk yogurt daging ayam dan telur 3. Vitamin C Diperlukan untuk pembentukan kolagen yang sangat diperlukan tubuh dalam membentuk jaringan baru. Hal ini sangat diperlukan menyembuhkan kerusakan pada tendon, otot ligamen, dan sendi antar tulang belakang, sehingga dapat mempertahankan kekuatan tulang dan jaringannya. Makanan yang kaya akan vitamin C antara lain buah sitrus jeruk, jambu klutuk dan anggur, strawberry, kiwi, tomat sayuran brokoli dan bayam umbi-umbian seperti kentang dan kentang putih 4. Vitamin D Bermanfaat dalam penyerapan kalsium yang penting dalam penguatan dan menjaga kesehatan tulang. Penyerapan kalsium yang optimal sangat diperlukan untuk pencegahan pengeroposan tulang osteoporosis dan patahnya tulang belakang. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin D adalah putih telur minyak ikan susu berjemur di bawah sinar matahari membantu tubuh memproses provitamin D menjadi vitamin D 5. Vitamin K Nutrisi ini diperlukan agar tubuh dapat menggunakan kalsium secara optimal untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Vitamin K ditemukan pada sumber makanan hati hewan sayuran hijau, misalnya bayam dan brokoli olahan susu 6. Zat besi Dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sel tulang. Zat besi membantu sel menerima oksigen dan menegluarkan karbon dioksida. Zat besi juga membantu produksi myoglobin yang merupakan komponen penting dari kesehatan otot yang dibutuhkan dalam menopang tulang belakang. Berikut beberapa bahan makanan yang mengandung banyak zat besi daging sapi merah daging ayam hati sapi atau ayam ikan kerang telur kacang-kacangan sayuran hijau 7. Magnesium Nutrisi diperlukan dalam menggerakkan otot; kontraksi dan relaksasi. Magnesium juga membantu memelihara kepadatan otot dan tulang yang dapat mencegah gangguan pada tulang belakang. Terlebih lagi, magnesium diperlukan tubuh dalam menggunakan protein secara optimal. Magnesium dapat diperoleh dari sumber makanan gandum kentang buah-buahan kiwi, alpukat dan pisang sayuran hijau 8. Kalsium Merupakan nutrisi penting dalam menjaga kesehatan tulang dan kepadatan sepanjang usia khususnya pada usia lanjut. Asupan yang cukup sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya osteoporosis yang berakibat terhadap kelemahan dan kerapuhan tulang serta terjadinya patah pada tulang belakang. Kalsium ditemukan pada bahan makanan susu dan berbagai olahan susu sayuran hijau tahu kacang-kacangan ikan salmon dan sarden beberapa bahan makanan pelengkap wijen, jagung dan almond BACA JUGA Mengatasi Nyeri Punggung Bawah Selama Hamil 6 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Punggung Nyeri Apakah Pijat Refleksi Baik untuk Tubuh?